Pengertian Iman
![]() |
Menggoda Iman |
Iman secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman diambil dari kata kerja 'aamana' -- yukminu' yang berarti 'percaya'
atau 'membenarkan'.
Pandangan Islam
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Rukun Iman dan Hadits Jibril
Perkataan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan
dalam al-Quran, di antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud:
"Dia (Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan
kepada para orang yang beriman." Iman itu ditujukan kepada Allah , kitab
kitab dan Rasul. Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil.
Definisi
Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan
merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan
dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang - orang beriman adalah
mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka
orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang
memiliki prinsip. atau juga pandangan dan sikap hidup.
Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan oleh Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota." Aisyah r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam al-Ghazali menguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."
Pandangan Kristen
Etimologi
Iman (bahasa Yunani: p?st??— pisti) adalah rasa percaya
kepada Tuhan. Iman sering dimaknai "percaya" (kata sifat) dan tidak
jarang juga diartikan sebagai kepercayaan (kata benda). Alkitab Terjemahan Baru
(TB) mencatat kata "iman" sebanyak 155 kali. Menurut Paulus,
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibrani 11:1).
Menurut
beberapa versi terjemahan Alkitab, kata "iman" yang dalam bahasa
Yunani tertulis sebagai p?st?? (baca "pistin") Namun dalam beberapa
versi terjemahan Alkitab, kata "iman" dan kata "percaya"
diterjemahkan juga dari kata Yunani "p?st??" (baca
"pistis").
Terjemahan Lukas 8:25
25
Lalu kata-Nya kepada mereka: "Di manakah kepercayaanmu?" Maka
takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: "Siapa
gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan
mereka taat kepada-Nya?". (Lukas 8:25 - versi LAI Terjemahan Baru)
25
Lalu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, "Mengapa kalian tidak percaya
kepada-Ku?" Mereka menjadi heran dan takut. Dan berkatalah mereka satu
sama lain, "Siapa sebenarnya orang ini sampai memberi perintah kepada
angin dan ombak, dan Ia pun ditaati!" (Lukas 8:25 - versi Alkitab Kabar
Baik BIS)
25
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Di mana imanmu?" Mereka
ketakutan dan heran. Mereka berkata satu sama lain, "Orang yang
bagaimanakah Itu sehingga dapat memerintah angin ribut dan air, dan taat
kepada-Nya?" (Lukas 8:25 - versi Perjanjian Baru WBTC)
25
Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Di manakah imanmu?" Maka takutlah
mereka itu serta heran sambil berkata seorang kepada seorang, "Siapakah Ia
ini, yang memerintah angin dan air, sehingga menurut Dia?" (Lukas 8:25 -
versi Alkitab Terjemahan Lama).
Atas dasar terjemahan-terjemahan tersebut, maka "Iman" menurut kepercayaan Kristen dapat dimaknai sebagai "percaya".
Dari mana Iman timbul
·
Iman timbul karena seseorang mendengar firman
Kristus :
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17)
·
Iman timbul dari Berita Injil:
Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan
dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku
tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati
sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, (Filipi 1:27)
Sebuah contoh menarik soal bagaimana iman dapat tumbuh, dapat dilihat pada kisah seorang wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun (Markus 5:25-29)
Adalah
di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita
pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah
dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya
malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita
tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari
belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja
jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya
dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Kalimat "Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus," menjelaskan darimana iman perempuan itu mulai tumbuh. Kabar-kabar yang dia dengar dari banyak orang bahwa Yesus menyembuhkan semua orang dan semua penyakit membuat perempuan malang itu memiliki harapan baru dan keyakinan baru bahwa penyakitnya pasti dapat sembuh asalkan dia ketemu Yesus Kristus, bahkan dia berkata dalam hati "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." (ayat 28).
0 comments:
Post a Comment