Pengertian Investasi
Definisi Investasi
Investasi sering juga disebut penanaman modal atau pembentukan modal. Investasi dapat
diartikan sebagai pengeluaran penanam-penanam modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal atau perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Jadi sebuah pengeluaran dapat dikatakan sebagai investasi jika
ditujukan untuk meningkatkan kemampuan produksi. Investasi merupakan hal yang
penting dalam perekonomian.
Dalam
ekonomi ada terminologi there is no
(economic) growth without investment. Pernyataan ini mengandung makna bahwa
investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi,
walaupun investasi bukan satu-satunya komponen pertumbuhan ekonomi. Dalam
pembangunan ekonomi, investasi mempunyai dua peran penting. Pertama, peran
dalam jangka pendek berupa pengaruhnya terhadap permintaan agregat yang akan
mendorong meningkatnya output dan kesempatan kerja. Kedua, efeknya terhadap
pembentukan kapital. Investasi akan menambah berbagai peralatan, mesin,
bangunan dan sebagainya. Dalam jangka panjang, tindakan ini akan meningkatkan
potensi output dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjuta
Secara teoretik paling tidak ada tiga faktor utama yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan investasi.
1. Revenues (pendapatan), yaitu sejauh mana ia
akan memperoleh pendapatan yang memadai dari modal yang ditanamkannya.
2. Cost (biaya), yang terutama ditentukan oleh
tingkat suku bunga dan pajak, walaupun dalam operasional-nya ditentukan juga
oleh berbagai biaya lain yang ditemui di lapangan.
3. Expectations (harapan-harapan), yaitu
bagaimana harapan di masa datang dari investasi-nya. Jadi, investor yang serius
dalam penanaman modal langsung (direct investment) tidak hanya hit and run,
tetapi berhitung jauh ke depan. Ia memperhitungkan situasi-situasi pada masa
mendatang yang dapat mempengaruhi investasinya, termasuk perubahan situasi
politik.
Dari berbagai faktor tersebut pertimbangan utama investor untuk melakukan investasi atau tidak adalah keuntungan. Firms invest to earn profits! Kemungkinan memperoleh keuntungan itulah yang dikaitkan dengan setiap variabel yang ada di suatu lokasi sebelum melakukan investasi. Dengan memasukkan semua variabel yang ada, investor bisa memperkirakan keuntungan dengan berbagai model pendekatan, seperti pendekatan present value, marginal efficiency of capital, atau untuk perekonomian nasional biasanya dengan pendekatan capital-output ratio dari Harrod-Domar. Betapa pun gawatnya suatu daerah, jika dalam perhitungan dimungkinkan memperoleh laba, maka sangat mungkin investor masih bersedia datang. Investor akan mengkalkulasi expected risk dan expected profit-nya. Seaman-aman suatu wilayah, jika tidak ada peluang ekonomi yang bisa diharapkan untuk memperoleh keuntungan maka investor tidak akan masuk. Namun demikian, investor tentu akan memilih lokasi yang menguntungkan dan aman, yaitu yang country/region risk-nya rendah.
Nilai peluang ekonomi ini adalah relatif bagi investor. Artinya, investor yang bergerak di industri pertambangan atau kehutanan akan melihat Yogyakarta sebagai daerah tidak menarik, walaupun Yogyakarta menjanjikan keamanan, peraturan yang kondusif, dan sebagainya. Sebaliknya, investor di bidang pariwisata atau perhotelan, melihat peluang investasi ini tinggi. Namun apakah mereka akan menanamkan modal atau tidak, terlebih dahulu akan dibandingkan dengan berbagai tempat agar dapat mengkalkulasi tempat mana yang akan memberikan return on investment yang paling tinggi.
Dalam ilmu ekonomi, investasi merupakan komponen kedua yang
menentukan tingkat pengeluaran agregat. Istilah investasi dapat diartikan
sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan
untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
Pertambahan jumlah barang ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dimasa yang akan datang. Ada kalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah aus dan perlu didepresiasikan.
Dalam
prakteknya, dalam usaha mencatat penanaman modal yang dilakukan dalam satu
tahun tertentu yang digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran-pengeluaran
berikut:
1.
Pembelian berbagai jenis barang modal yaitu mesin-mesin dan per-alatan produksi
lainnya untuk mendiri-kan berbagai jenis
industri dan perusahaan.
2.
Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan, kantor, bangunan
pabrik dan bangunan lainnya
3. Pertambahan nilai stok barang barang yang
belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada
akhir tahun perhitungan pendapatan nasional.
Jumlah dari ketiga komponen jenis investasi ini dinamakan
investasi bruto yaitu meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi
dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang telah didepresiasikan.
Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat
invstasi neto.
Investasi menghubungkan masa kini dengan masa depan. Investasi menghubungkan pasar uang dengan pasar barang. Dan fluktuasi investasi berpengaruh besar pada siklus bisnis. Berikut ini adalah poin-poin menonjol dalam sektor investasi :
1. Pengeluaran investasi amat
berfluktuasi dan oleh karenanya berperan luas pada gejolak PDB yang besar
akibat siklus bisnis.
2. Pengeluaran investasi
merupakan penghubung utama
bagaimana suku bunga, dan kebijakan moneter mempengaruhi perekonomi-an. Kebijakan pajak yang mempengaruhi investasi merupakan
perangkat penting dalam kebijakan fiskal.
3. Di sisi penawaran, investasi dalam
jangka panjang menentukan jumlah stok modal dan berperan dalam pertumbuhan
jangka panjang
Pada materi ini kita mempelajari bagaimana investasi tergantung pada suku bunga dan pendapatan. Hubungan tersebut merupakan determinan utama dari slope kurva IS. Kita juga akan melihat bagaimana kebijakan pemerintah dapat meningkatkan atau menurunkan investasi, dan karenanya menggeser kurva IS dan meningkatkan atau menurunkan permintaan agregat.
Teori investasi adalah teori permintaan
modal. Beberapa penerapan teori tersebut
adalah investasi bisnis tetap, investasi perumahan, dan investasi
inventori. Pertama, harus mengerti dinamika investasi dan modal yang ditentukan
oleh "stylized fact": Arus investasi terlalu kecil dibandingkan
dengan stok modal.
Investasi sering mengacu pada membeli aset
finansial atau fisiknya, Kita katakan seseorang "berinvestasi" dalam
saham, obligasi, dan rumah ketika ia membeli aset tersebut. Dalam makro
ekonomi, "investasi" mempunyai arti lebih sempit lagi, yang
secara teknis berarti: investasi adalah
arus pengeluaran yang menambah stok modal fisik
0 comments:
Post a Comment